Peakuan Tuhan Yesus tentang siapa diri-Nya dan tentang hal yang berkaitan dengan hubungan antara Dia dengan Allah Bapa merupakan hal-hal yang sulit dimengerti dan tak bisa diterima oleh orang-orang Yahudi. Walaupun ajaran dan tindakan-Nya sesuai dengan apa yang Dia katakan, orang-orang Yahudi sulit (atau tidak mau) percaya kepada-Nya.
Akar masalah yang membuat orang Yahudi sulit untuk percaya kepada Tuhan Yesus adalah karena mempercayai Tuhan Yesus akan membuat mereka harus mengubah cara mereka memandang berbagai hal dalam kehidupan, dan dengan demikian mengakui bahwa Tuhan Yesus benar dan mereka bersalah. Selain itu, mempercayai Tuhan Yesus juga berarti bahwa mereka harus mengakui kebenaran adanya hubungan yang khusus antara Yesus Kristus dengan Allah Bapa-Nya, yang mengandung makna bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah dalam kekekalan, dan dengan demikian mereka harus mengakui keilahian Yesus Kristus.
Kesulitan mengakui keilahian Yesus Kristus juga membuat orang-orang Yahudi sulit mengakui wewenang Tuhan Yesus dalam menafsirkan hukum Taurat. Orang-orang Yahudi hanya memahami “kulit” dari hukum Taurat, tetapi Tuhan Yesus memahami makna dan maksud dari hukum Taurat. Orang Yahudi memakai hukum Taurat untuk menghakimi sesamanya, tetapi Tuhan Yesus membawa berita tentang anugerah Allah yang membawa kepada pengampunan dosa.
Yohanes 8:11b
Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar